Pelatihan Konseling Berhenti Merokok untuk anggota lama dan anggota baru

Materi Pembicara 1
Ice Breaking
Ice Breaking
Materi Pembicara 2
Materi Pembicara 3
Materi Pembicara 3
Ice Breaking
Praktek SEPT
Praktek SEPT
Istirahat
Sambutan Sekretaris Dekan Fakultas Kesehatan
Pembukaan
Sambutan Sekretaris Dekan Fakultas Kesehatan
Pelaksanaan : 2018-09-22 s/d 2018-09-22
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang merugikan kesehatan dan penyebab utama runtuhnya kesehatan manusia serta menyebabkan kematian dini. Lima ratus juta orang yang dewasa ini hidup di muka bumi akan meninggal akibat kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok kini merupakan penyebab kematian 10 % penduduk dunia. Pada tahun 2030, atau bahkan mungkin lebih cepat dari itu, satu dari enam manusia akan meninggal akibat kebiasaan merokoknya. Kebiasaan merokok itu telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit pada berbagai organ tubuh, antara lain kanker saluran pernafasan hingga paru, kandung kemih, bronkitis kronik, dan penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan merokok juga berhubungan dengan gangguan pembuluh darah di otak (stroke), penyakit saluran cerna, gangguan katarak di mata, membuat kulit cepat keriput dan bahkan sampai impotensi. Dari 25 jenis penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, beberapa diantaranya bahkan dapat menimbulkan kematian, antara lain kanker pada saluran pernafasan, gangguan pada pembuluh darah, hingga gangguan pada janin dan kelahiran berat rendah, kematian pre-natal, kelahiran premature dan rentan terhadap keguguran pada wanita yang merokok. Dewasa ini di seluruh dunia diperkirakan terdapat 1,26 milyar perokok, lebih dari 200 juta diantaranya adalah perempuan. Data WHO menyebutkan di negara berkembang jumlah perokoknya 800 juta orang, hampir tiga kali lipat negara maju. Setiap harinya sekitar 80-100 ribu remaja di dunia yang menjadi pecandu dan ketagihan rokok. Bila pola ini terus menetap maka sekitar 250 juta anak – anak yang hidup sekarang ini akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Di tahun 2000 ditemukan 3,5 juta kematian akibat rokok setahunnya, dimana 1,1 juta diantaranya terjadi di negara- negara berkembang. Angka kematian tersebut diperkirakan meningkat menjadi 10 juta orang pada tahun 2025, 70% berasal dari negara-negara berkembang. Sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke 5 dalam konsumsi rokok dunia, serta peringkat ke 7 dalam penghasil tembakau. Berdasarkan hasil laporan tiga tahunan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 proporsi perokok hisap dan menguyah tembakau di Indonesia pada kelompok umur ? 15 tahun yaitu sebesar 36,4 persen dengan proporsi perokok pada laki-laki 64,9% dan perempuan 2,1%. Prosentase tersebut cenderung meningkat dari hasil laporan sebelumnya, pada tahun 2007 sebanyak 34,2 persen, dan tahun 2010 sebanyak 34,7 persen. Sementara jumlah batang rokok yang dihisap pada kelompok umur ? 10 tahun rata-rata menghisap 12,3 batang/ hari. Proporsi perokok menurut karakteristik terbanyak pada usia 30-34 tahun sebanyak 33,4 persen, usia 35-39 tahun sebanyak 32,3 persen dan usia 20-24 tahun sebanyak 27,2 persen dengan proporsi perokok terbanyak pada laki-laki 47,5 persen, dan perempuan 1,1 persen.Sedangkan kegiatan merokok sendiri telah menjadi salah satu lambang kebanggaan atau kedewasaan bagi kelompok remaja. Sekarang sudah bukan hal yang baru jika remaja pada saat ini sudah merokok serta kecanduan dengan rokok. Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-ikutan teman, selain karena terpengaruh oleh image yang diciptakan oleh produsen rokok (misalnya, dengan menggunakan idola remaja sebagai bintang iklan) atau karena punya orangtua perokok. Berbagai faktor pemicu meningkatnya angka merokok pada remaja adalah iklan dan promosi besar-besaran dari industri rokok, mudahnya mengakses produk rokok, dan harganya yang terjangkau. Penelitian dilakukan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Profesor Dr Hamka, remaja usia sekolah sangat terpengaruh oleh iklan rokok. Sebanyak 81 persen responden dari 353 siswa SMP, SMA, dan SMK mengaku pernah mengikuti kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok. Suatu hal yang sangat memprihatinkan adalah usia mulai merokok dari tahun ke tahun semakin muda. Sekitar 70% dari perokok di Indonesia memulai kebiasaannya sebelum berumur 19 tahun, karena terbiasa melihat anggota keluarganya yang merokok. Data juga menunjukkan bahwa sebagian besar (84%) dari perokok Indonesia yang merokok setiap hari ternyata meghisap 1-12 batang per hari dan 14% merokok sejumlah 13-24 batang sehari. Perokok 25 batang atau lebih sehari hanya 1,4% saja. Sebagai salah satu organisasi yang bergerak pada isi pengedalian tembakau, Tobacco Free Community (TFC) perlu membekali anggotanya dengan kemampuan cara konseling berhenti merokok. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi dan melatih seluruh anggota TFC agar dapat melakuhkan konseling berhenti merokok denan baik dan benar serta menjelaskan pentingnya kawasan tanpa rokok sebagai upaya pengendalian tembakau.

Kalender Akademik

Biro Kemahasiswaan

Biro Kemahasiswaan merupakan unit yang berfungsi untuk mengelola berbagai macam pelayanan kepada mahasiswa dan alumni UDINUS. Biro Kemahasiswaan mengelola rrusan Kemahasiswaan, termasuk kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa (UKM), organisasi mahasiswa, manajemen beasiswa dan urusan Alumni, termasuk organisasi alumni, pendataan kepindahan pegawai, sosialisasi lowongan pekerjaan

Alamat

Gedung A Lantai 1
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No. 5-11
Semarang

Designed and Developed by
PSI UDINUS
Top