Goes To School

penyerahan hadiah tanya jawab oleh ketua pelaksana
foto bersama usai pemberian materi gts 1
penyerahan hadiah tanya jawab oleh ketua biro kesling
sambutan oleh tuan rumah
pemberian kenang-kenangan
pengisian absensi dan form dpm
pengisian absensi dan form dpm
pembuatan kompos takakura
foto bersama usai pembuatan kompos
foto bersama usai pemberian materi
foto bersama usai pembuatan kompos
pembagian hadiah
foto bersama usai pembuatan kompos
foto bersama usai pemberian materi gts 1
pemberian materi gts 1
Pelaksanaan : 2018-12-05 s/d 2018-12-06
Upaya pelestarian lingkungan hidup harus dilakukan oleh seluruh masyarakat bukan hanya pemerintah. Sebanyak apapun usaha pemerintah dalam melestarikan lingkungan hidup akan percuma apabila tidak diimbangi dengan peran serta masyarakat. Masyarakat perlu menyadari bahaya tidak melestarikan lingkungan bagi kehidupannya. Dengan demikian akan ada tindakan jelas dalam pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat mejaga kebersihan lingkungan dan pemanfaatan sampah untuk di ubah menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi tanaman yaitu pupuk kompos. Pohon sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi yang sangat penting. Pohon merupakan penetralisir sumber pencemar gas buangan kendaraan bermotor, tajuknya yang rindang memberikan keteduhan, sistem perakarannya dapat meningkatkan infiltrasi air permukaan dan mengurangi air limpasan sehingga meningkatkan jumlah air di dalam tanah. Di samping itu, arsitektur pohon yang beraneka macam juga memberikan nilai tambah keindahan. Fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh faktor-faktor pendukung, khususnya pupuk sebagai faktor pendukung pertumbuhan tanaman. Sampah berasal sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang identik dengan bahan buangan yang memiliki nilai kotor, kumuh, dan bau. Sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan sisa-sisa sayur, buah, yang berasal dari aktivitas rumah tangga sering menimbulkan berbagai masalah. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia. Masalah-masalah seperti timbulnya bau tak sedap maupun berbagai penyakit tentu membawa kerugian bagi manusia maupun lingkungan disekitarnya. Melihat adanya permasalahan dari sampah tersebut, tentu perlu adanya suatu tindakan guna meminimalkan dampak negatif yang timbul dan berupaya meningkatkan semaksimal mungkin dampak positifnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan sampah organik domestik (sampah rumah tangga) adalah mengolah sampah tersebut dengan” Metode Takakura” Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Sedangkan Kompos adalah hasil penguraian parsial atau tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Strategi mengubah masalah sampah menjadi produk bermanfaat salah satunya adalah dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan metode Takakura. Metode ini dipilih karena dinilai mudah dan cocok untuk dilakukan oleh masyarakat umum termasuk dalam dunia pendidikan khususnya siswa-siswi tingkat SMA.Dengan pupuk kompos, mereka dapat mengubah lahan pekarangan ,taman sekolah, tanah-tanah kosong yang mengangur menjadi lahan subur yang dapat dimanfaatkan untuk penghijauan. Kegiatan ini bermanfaat dalam mendukung upaya penghijauan dengan strategi memperkuat faktor pendukung pertumbuhan tanaman . Sasaran kami agar pihak sekolah pun dapat mengetahui bagaimana mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu pupuk kompos. Kompos Takakura dibuat dengan cara Takakura Home Method Composting, sebuah metode pembuatan kompos yang ditujukan untuk mendaur-ulang sampah dapur. Metode kompos takakura pertama kali diperkenalkan di Surabaya pada tahun 2004 oleh seorang berkebangsaan Jepang bernama Mr. Takakura. Waktu itu, beliau mencoba mencari solusi terhadap penumpukan sampah organik di kota itu. Sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah rumah tangga. Syaratnya harus higienis tidak berbau dan tidak jorok, mengingat dapur merupakan tempat mengolah makanan. Untuk di lingkungan sekolah sampah domestik atau sampah organik dapat berasal dari sampah yang berasal dari kantin sekolah yang sering mengolah makanan dan menghasilkan sisa-sisa makanan ataupun daun-daun yang berguguran di lingkungan sekolah. Sebagai salah satu Program kerja dari Biro Kesehatan Lingkungan yaitu untuk memperingati Hari Pohon Sedunia dan Hari Sampah, maka kami akan mengadakan Goes To School (GTS) dengan tema “ Mewujudkan Lahan yang Subur dengan Metode Pengolahan Sampah Takakura”. Dalam kegiatan tersebut Biro Kesehatan Lingkungan Universitas Dian Nuswantoro berinisiatif memberikan pelatihan pemanfaatan limbah domestik juga limbah organik menjadi produk fungsional bagi lingkungan sekolah, dengan cara mengolah limbah domestik yang ada dikantin sekolah dan limbah organik yang ada disekolah untuk dapat dimafaatkan menjadi pupuk kompos. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan terhadap siswa maupun siswa SMK/SMA tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam untuk menjaga kelangsungan hidup umat manusia.

Kalender Akademik

Biro Kemahasiswaan

Biro Kemahasiswaan merupakan unit yang berfungsi untuk mengelola berbagai macam pelayanan kepada mahasiswa dan alumni UDINUS. Biro Kemahasiswaan mengelola rrusan Kemahasiswaan, termasuk kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa (UKM), organisasi mahasiswa, manajemen beasiswa dan urusan Alumni, termasuk organisasi alumni, pendataan kepindahan pegawai, sosialisasi lowongan pekerjaan

Alamat

Gedung A Lantai 1
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No. 5-11
Semarang

Designed and Developed by
PSI UDINUS
Top