OFC (Oxygen For Chilldren)
Pelaksanaan : 2019-11-16 s/d 2019-11-17
Oksigen merupakan sebuah poin penting bagi keberlangsungan manusia. Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan oksigen. Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik oleh tumbuhan dan ganggang hijau. Pada umumnya, manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas dan menggerakkan sistem pernafasan, membantu sistem peredaran darah, memaksimalkan daya ingat dan masih banyak lagi segudang manfaat oksigen bagi manusia. Namun, dewasa ini kualitas udara yang baik di permukan bumi kian menipis.Di Indonesia sendiri, kualitas udara bersih merupakan sebuah dambaan bagi sebagian wilayah. Banyaknya kasus deforestasi dan pencemaran semakin memperburuk kualitas udara yang bersih bagi manusia. Selain dari emisi gas kendaraan, buruknya kualitas udara ini bahkan disinyalr ikut disumbang dari asap rokok. Apalagi di Indonesia sendiri, kasus perokok aktif bukan menjadi suatu rahasia lagi. Tidak dapat dipungkiri, asap rokok terbukti ikut menyumbang polusi udara di Indonesia dan memperparah kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia. Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa zat kimia seperti hidrogen sianida, benzene, formaldehida, karbon monoksida dan masih banyak lagi. Banyak anak-anak, remaja hingga orang tua yang merokok menyebabkan semakin buruknya udara disekitar kita. Kepulan dari asap rokok disekitar anak-anak memaksa mereka menjadi perokok pasif sejak dini, bahkan sejak dari mereka bayi pun orang dewasa tak segan untuk merokok disekitar mereka. Kurangnya rasa perduli akan sekitar dan kurangnya pemahaman tentang kawasan tanpa asap rokok inilah yang mengakibatkan generasi muda terutama anak-anak menderita. Anak-anak termasuk yang terbanyak terpapar asap rokok dibandingkan kelompok umur lainnya, biasanya mereka mulai menjadi perokok pasif dilingkungan rumah. Anak-anak, khususnya dari daerah Semarang sendiri cenderung kurang mengetahui bahaya asap rokok, karena mereka terlalu sering menjumpai keluarga, kerabat maupun saudaranya yang merokok disekitarnya. Mereka tidak tahu zat-zat apa yang terkandung didalam rokok sehingga menganggap rokok adalah hal yang biasa saja. Mereka kemudian tumbuh sebagai perokok pasif. Padahal, meski mereka tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa turut terkena dampak buruknya juga. Resiko kanker paru-paru meningkat 20%-30% pada orang-orang yang tidak merokok tapi selalu dikelilingi oleh asap rokok. Makin sering seseorang terkena paparan asap rokok, makin tingi pula resiko gangguan kesehatan yang akan dialaminya. Banyak dari mereka yang terkena penyakit pernafasan sejak dini seperti asthma, kanker paru-paru, hingga kematian karena paparan dari asap rokok sendiri. Tak heran, karena mereka masih amat rentan dan dalam masa pertumbuhan. Kualitas udara yang buruk semakin diperburuk oleh para perokok ini. Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang nantinya terganggu, namun dampak dikemudian hari seperti kecenderungan ia tumbuh menjadi seorang perokok karena dibesarkan oleh orang tua dan lingkungan yang merokok akan semakin besar. Maka dari itu, demi kesejahteraan bersama dan demi kesehatan anak-anak yang lebih baik, kami dari Tobacco Free Community mengadakan kegiatan Oxygen For Children 2019 agar anak-anak dapat merasakan udara yang lebih berkualitas dan sehat. Bersama kegiatan ini, kami ingin mengedukasi generasi muda tentang bahaya merokok dan menambah pengetahuan mereka tentang rokok.
Oksigen merupakan sebuah poin penting bagi keberlangsungan manusia. Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan oksigen. Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik oleh tumbuhan dan ganggang hijau. Pada umumnya, manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas dan menggerakkan sistem pernafasan, membantu sistem peredaran darah, memaksimalkan daya ingat dan masih banyak lagi segudang manfaat oksigen bagi manusia. Namun, dewasa ini kualitas udara yang baik di permukan bumi kian menipis.Di Indonesia sendiri, kualitas udara bersih merupakan sebuah dambaan bagi sebagian wilayah. Banyaknya kasus deforestasi dan pencemaran semakin memperburuk kualitas udara yang bersih bagi manusia. Selain dari emisi gas kendaraan, buruknya kualitas udara ini bahkan disinyalr ikut disumbang dari asap rokok. Apalagi di Indonesia sendiri, kasus perokok aktif bukan menjadi suatu rahasia lagi. Tidak dapat dipungkiri, asap rokok terbukti ikut menyumbang polusi udara di Indonesia dan memperparah kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia. Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa zat kimia seperti hidrogen sianida, benzene, formaldehida, karbon monoksida dan masih banyak lagi. Banyak anak-anak, remaja hingga orang tua yang merokok menyebabkan semakin buruknya udara disekitar kita. Kepulan dari asap rokok disekitar anak-anak memaksa mereka menjadi perokok pasif sejak dini, bahkan sejak dari mereka bayi pun orang dewasa tak segan untuk merokok disekitar mereka. Kurangnya rasa perduli akan sekitar dan kurangnya pemahaman tentang kawasan tanpa asap rokok inilah yang mengakibatkan generasi muda terutama anak-anak menderita. Anak-anak termasuk yang terbanyak terpapar asap rokok dibandingkan kelompok umur lainnya, biasanya mereka mulai menjadi perokok pasif dilingkungan rumah. Anak-anak, khususnya dari daerah Semarang sendiri cenderung kurang mengetahui bahaya asap rokok, karena mereka terlalu sering menjumpai keluarga, kerabat maupun saudaranya yang merokok disekitarnya. Mereka tidak tahu zat-zat apa yang terkandung didalam rokok sehingga menganggap rokok adalah hal yang biasa saja. Mereka kemudian tumbuh sebagai perokok pasif. Padahal, meski mereka tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa turut terkena dampak buruknya juga. Resiko kanker paru-paru meningkat 20%-30% pada orang-orang yang tidak merokok tapi selalu dikelilingi oleh asap rokok. Makin sering seseorang terkena paparan asap rokok, makin tingi pula resiko gangguan kesehatan yang akan dialaminya. Banyak dari mereka yang terkena penyakit pernafasan sejak dini seperti asthma, kanker paru-paru, hingga kematian karena paparan dari asap rokok sendiri. Tak heran, karena mereka masih amat rentan dan dalam masa pertumbuhan. Kualitas udara yang buruk semakin diperburuk oleh para perokok ini. Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang nantinya terganggu, namun dampak dikemudian hari seperti kecenderungan ia tumbuh menjadi seorang perokok karena dibesarkan oleh orang tua dan lingkungan yang merokok akan semakin besar. Maka dari itu, demi kesejahteraan bersama dan demi kesehatan anak-anak yang lebih baik, kami dari Tobacco Free Community mengadakan kegiatan Oxygen For Children 2019 agar anak-anak dapat merasakan udara yang lebih berkualitas dan sehat. Bersama kegiatan ini, kami ingin mengedukasi generasi muda tentang bahaya merokok dan menambah pengetahuan mereka tentang rokok.