SEMINAR

Daftar Hadir Peserta
Foto bersama peserta seminar
Sertifikat
Sambutan Dekan FIB
Pemateri dan Moderator
Pemateri 1
Pemateri 2
Daftar Hadir Peserta
Pelaksanaan : 2019-05-11 s/d 2019-05-11
Revolusi Industri 4.0 adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebut kondisi tren yang menggunakan sistem cyber physic dalam kehidupan. Klaus Schwab (2016: 7) dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan semakin marak dan jamaknya penggunaan mobile internet, sensor, dan yang terpenting adalah penggunaan Artificial Intellegence (Kecerdasan Buatan) dan Machine Learning (Pembelajaran Mesin). Tahapan ini adalah rentetan dari tahapan Revolusi Industri yang sebelumnya yaitu Revolusi Industri 1 (1760-1840) yang bercirikan mekanisasi industri dengan penemuan mesin uap, Revolusi Industri 2 (akhir abad 19 hingga awal abad 20) yang bercirikan produksi massal dengan didukung penemuan listrik, dan Revolusi Industri 3 (awal 1960) yaitu digitalisasi aspek-aspek industri dengan didukung oleh penemuan semi konduktor, main frame computer, personal computer dan kemudian internet. Revolusi Industri 4.0 dipandangan akan mengubah paradigma manusia secara total dan salah satu aspek yang diubah oleh Revolusi Industri ini adalah ketenagakerjaan. European Policy Information Center (Epicenter) dalam laporannya 6 Januari 2017 dengan tajuk The Fourth Industrial Revolution and Its Impact On Labour menyatakan, meskipun ada kesalahan pahaman terkait efek Revolusi Industri 4.0 terhadap ketenagakerjaan di mana sering disebutkan bahwa Artificial Intellegence akan menggantian secara total pekerjaan manusia, tetapi hal yang tidak bisa dipungkiri adalah meningkatnya angka pengangguran dikarenakan munculnya new labour-saving technologies atau teknologi-teknologi yang dapat mengurangi kontribusi dan kebutuhan tenaga kerja manusia dalam suatu sektor. Republika dalam ulasannya (28 November 2018) menyitir pernyataan Kepala Biro Perencanaan Kemenristekdikti Dr. Erry Ricardo Nurzal, bahwa 375 juta pekerjaan akan hilang sebagai konsekuensi dari Revolusi Industri 4.0 ini. Meskipun begitu, Republika (14 Desember 2018) juga menyitir pernyataan Menaker M. Hanif Dhakiri yang menyebutkan bahwa sebagai ganti hilangnya jenis pekerjaan akibat Revolusi Industri 4.0 itu, akan muncul pula 3,7 juta pekerjaan baru akan muncul. Dimulainya era revolusi industri 4.0 menuntut seluruh orang di dunia untuk dapat meningkatkan kualitas pada diri masing-masing dengan tujuan agar tidak tertinggal oleh kemajuan dunia saat ini. Seperti halnya revolusi industri sebelumnya, setiap perubahan besarnya selalu diikuti oleh perubahan besar dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Oleh karena itu, untuk dapat mengimbangi perubahan-perubahan besar yang terjadi di dunia sudah sepatutnya kita juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, baik itu hardskill maupun softskill. Sebagai mahasiswa dengan program studi sastra jepang, HIKARI (Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang) Universitas Dian Nuswantoro, ingin turut serta mengambil bagian dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya diperuntukkan kepada mahasiswa sastra jepang dengan mengadakan seminar dengan tema “Sastra Jepang di Era Revolusi Industri 4.0”.

Kalender Akademik

Biro Kemahasiswaan

Biro Kemahasiswaan merupakan unit yang berfungsi untuk mengelola berbagai macam pelayanan kepada mahasiswa dan alumni UDINUS. Biro Kemahasiswaan mengelola rrusan Kemahasiswaan, termasuk kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa (UKM), organisasi mahasiswa, manajemen beasiswa dan urusan Alumni, termasuk organisasi alumni, pendataan kepindahan pegawai, sosialisasi lowongan pekerjaan

Alamat

Gedung A Lantai 1
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No. 5-11
Semarang

Designed and Developed by
PSI UDINUS
Top