LKTI UNNES

sarasehan
khajatan di salah satu warga
foto bersama peserta loma
field trip
malem diskusi
sosialisasi kepda anak-anak
pameran
seminar nasional
sosialisasi kepada siswa SD
foto bersama peserta SD
Pelaksanaan : 2018-10-18 s/d 2018-10-21
National Research Camp (Narescamp) adalah sebuah kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh UKM Penelitian Universitas Negeri Semarang yaitu kompetisi penelitian berbasis pengabdian. Landasan yang digunakan untuk mengadakan kompetisi ini adalah Pasal 20 UU Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan secara tegas bahwa Perguruan Tinggi berkeharusan untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Unsur pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk tanggung jawab ilmiah dari institusi pendidikan untuk memberikan kontribusi praktis bagi kesejahteraan masyarakat. Selain sebagai pengembangan ilmu, unsur pengabdian masyarakat juga menjadi salah satu cara untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan. Indonesia merupakan negara yang sebagian besar masyarakatnya bekerja disektor informal (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan) karena didukung oleh potensi sumber daya alam yang melimpah. Sebagian besar potensi tersebut menjadi basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Pembangunan desa merupakan faktor penting bagi pembangunan daerah dan pembangunan nasional dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antar wilayah. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat jumlah kemiskinan di Indonesia tahun 2017 mencapai 26,58 juta atau sekitar 10,12% dari jumlah penduduk, dari perolehan tersebut sebagian besar penduduk miskin berada diwilayah pedesaan. Akibatnya terjadi tidak meratanya distribusi pendapatan antara masyarakat perkotaan yang bekerja disektor formal dan masyarakat pedesaan yang bekerja di sektor informal. Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan desa merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam Nawa Cita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan, serta untuk mewujudkan program tersebut diterbitkan undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang menyatakan bahwa pemerintah desa memiliki kewenangan yang lebih besar untuk melakukan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan keuangan desa dalam rangka pembangunan di desa dengan tujuan meningkatkan kesejaheraan masyarakat dan kualitas hidup masyarakat desa. Tercatat pada tahun 2015 jumlah desa sangat tertinggal mencapai 18,25%, desa tertinggal mencapai 45,57%, desa berkembang mencapai 31,04 %, desa maju mencapai 4,89% dan desa mandiri mencapai 0,23% (Buku Indeks Desa Membangun, 2015). Padahal jika dilihat dari potensi, wilayah pedesaan memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan wilayah perkotaan. Potensi pedesaan mencakup potensi fisik seperti sumberdaya alam, lahan, iklim, lingkungan geografis, dan Air. Sedangkan potensi nonfisik berkaitan dengan masyarakat desa dan perilakunya seperti tingginya semangat kegotongroyongan, dan lembaga atau organisasi sosial yang menguatamakan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, pembangunan wilayah pedesaan masih dihadapkan pada banyak tantangan yang mencakup kondisi eksternal dan internal. Kondisi eksternal meliputi perkembangan internasional yang berhubungan dengan liberalisasi arus investasi dan perdagangan global, transformasi struktur ekonomi, masalah migrasi spasial dan sektoral, ketahanan pangan, masalah ketersediaan lahan pertanian, masalah investasi dan permodalan, ipteks, sumber daya manusia, aksesbilitas, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahan diatas membutuhkan upaya solutif dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian ekonomi desa, sehingga pembangunan ekonomi nasional akan optimal apabila dibangun melalui wilayah terkecilnya yaitu pedesaan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka diperlukan solusi kreatif dan inovatif untuk peningkatan perekonomian nasional melalui sektor potensi desa. Oleh karena itu UKM Penelitian Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan National Research Camp (Narescamp) dengan tema “Kontribusi Pemuda Melalui Aksi Nyata dalam Mengoptimalkan Potensi Daerah Menuju Indonesia Emas 2045”. Diselenggarakannya National Research Camp (Narescamp) 2018 ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata melalui kontribusi pemuda dalam membangun bangsa dalam mengekspresikan gagasan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya sebagai pendorong dan penggerak dalam mendukung Program Indonesia Emas di Tahun 2025.

Kalender Akademik

Biro Kemahasiswaan

Biro Kemahasiswaan merupakan unit yang berfungsi untuk mengelola berbagai macam pelayanan kepada mahasiswa dan alumni UDINUS. Biro Kemahasiswaan mengelola rrusan Kemahasiswaan, termasuk kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa (UKM), organisasi mahasiswa, manajemen beasiswa dan urusan Alumni, termasuk organisasi alumni, pendataan kepindahan pegawai, sosialisasi lowongan pekerjaan

Alamat

Gedung A Lantai 1
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No. 5-11
Semarang

Designed and Developed by
PSI UDINUS
Top