Tim PPKO BEM FKes UDINUS Cetuskan Giat Penanganan Limbah Home Industry Tempe di Kampung Tematik Tempe Lamper Tengah
Berawal dari permasalahan limbah home industry yang berdampak pada sumber mata air (sumur) yang masih digunakan oleh warga di kampung tematik tempe Lamper Tengah, Tim PPKO BEM FKes UDINUS cetuskan giat untuk penanganan pencemaran air di wilayah tersebut melalui program Penanganan Limbah Home Industry dengan Metode Downflow Berbasis Eco-enzyme, yang mulai disosialisasikan pada Jum’at, 21 Juli 2023 yang dihadiri secara langsung oleh perwakilan lurah, ketua RT dan RW, serta warga setempat. Kegiatan ini dilakukan melalui upaya pembuatan filterasi dengan memanfaatkan limbah secara sederhana, yang dimaksimalkan sebagai produk pupuk limbah tempe agar dapat bermanfaat kembali bagi warga.
Alat ini dibuat dengan 4 lapisan kotak, yakni lapisan pertama diisi batu arang, lapisan kedua batu zeolite, lapisan ketiga ijuk, serta lapisan terakhir yang diisi dengan eco-enzyme. Dengan sistem filterasi ini tujuannya, agar dapat menyaring endapan-endapan limbah tempe sehingga yang terbuang pada saluran pembuangan hanyalah air. Setidaknya ada 20 filterasi yang ditargetkan untuk dapat terpasang dirumah para pengrajin tempe. Selain itu, point B yang ditetapkan pasca dilakukannya sosialisasi kepada warga, penetapan pemasangan filterasi masih akan terbagi dalam 4 titik saluran pembuangan yang mencakup setidaknya 4 rumah pengrajin tempe.
Nantinya, program ini akan turut melibatkan para warga di program ini, Tim PPKO BEM FKes UDINUS merekrut para warga yang dikategorikan dalam sejumlah kelompok yang menangani pembangunan, pembuatan pupuk, serta pengencekan rutin filterasi. Selain itu, terdapat pula kelompok yang bertugas dalam pembuatan eco-enzyme untuk penjernihan dan pengurangan bau dari limbah tempe.
Program ini sukses bermitra dengan Bank eco-enzyme kota Semarang, DLH kota Semarang serta Kelurahan Lamper Tengah yang bersedia melakukan pengawasan, menyediakan narasumber dan pelatihan bagi masyarakat selama 5 bulan. Ketua Tim PPKO BEM FKes UDINUS, Abian Haikal Saesario mengatakan jika sosialisasi gencar dilakukan kepada warga untuk mulai mawas diri terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapi, serta mengupayakan agar program ini dapat bermanfaat dan keberlanjutan di daerah setempat. Selain itu, filterasi akan dioptimalkan agar tidak merenggut tempat mengingat lokasi yang terbatas.