Nomor Kegiatan | Nama Kegiatan | Penanggung Jawab | Maksud Tujuan | Rencana Anggaran | Tempat Pelaksana | Waktu Mulai | Waktu Selesai |
FT.BEM.05 | Engineering Festival (E-fest) | E12.2022.01632 | 1. Mengoptimalkan kinerja internal BEM Fakultas Teknik. II 2. Meningkatkan nilai kekeluargaan dengan mahasiswa, civitas akademik serta seluruh ormawa di fakultas teknik. III 3. Menjadi wadah untuk mengembangkan kreatifitas sehingga mahasiswa dapat menciptakan inovasi untuk fakultas teknik. IV VISI Menjadikan BEM Fakultas Teknik yang dapat bersinergi dengan Civitas Akademik untuk mahasiswa Fakuktas Teknik yang aktif, kreatif dan inovatif. | 9000000 | Meja Batu, Gor Satria | 2025-05-10 | 2025-05-13 |
FT.BEM.03 | Bina Desa | E12.2022.01632 | Proses pembangunan di salah satu pihak mengalami permasalahan dan satu pihak dituntut pada peningkatan kebutuhan hidup, di lain pihak Sumber Daya Alam (SDA), sangatlah terbatas, sehingga tatanan hidup masyarakat semakin kurang dari kesejahteraan baik kesejahteraan ekonomi maupun lingkungan yang sehat. Sementara pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), di kawasan pesisir selama ini cenderung kurang meningkat, disebabkan oleh banyak hal misalnya kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan pantai dan penjagaan hutan pantai yang telah ada. Sebagai dampak tersebut menyebabkan rusaknya tatanan ekosistem dan ekologi baik di darat maupun di laut, seperti terjadinya abrasi dimana-mana dan pencemaran lingkungan yang sudah di luar ambang batas, akibat ekosistem kawasan hutan lindung baik di darat maupun di laut yang berfungsi sebagai ruang terbuka atau, pohon peneduh kayu keras lainya untuk daerah resapan air serta kawasan hutan Mangrove sebagai greenbelt dan filter untuk menangkal abrasi dan menyerap sumber polutan zat pencemar baik yang sudah berumur ratusan tahun maupun yang baru ditanam, saat ini habis di tebang dan dirusak untuk kepentingan ekonomi sesaat, itu di sebabkan karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah, kurangnya sosialisasi dan pembinaan dikalangan masyarakat pesisir tentang penghijauan pantai. Penguatan kelompok masyarakat serta pembelajaran usaha-usaha produktif contohnya cara berbudidaya pertambakan dan juga nelayan dengan pemeliharaan tanaman bakau atau mangrove dan juga hutan pantai, terkadang dikarenakan faktor Sumber Daya Manusia (SDM), yang kurang mendukung, kesadaran masyarakat sangat di butuhkan demi suksesnya semuah program, kesedaran masyarakat akan tumbuh, jika diperhatikan kesejahteraanya. Melalui program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Konservasi Sumber Daya Alam (SDA), ini di harapkan mampu menciptakan tumbuhnya kesadaran dan peran aktif masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat. Suatu lembaga informal dalam aktualisasinya mempunyai hak dan kewajiban baik secara pribadi maupun bersama untuk dapat memberdayakan Sumber Daya Alam (SDA), maupun Sumber Daya Manusia (SDM), secara sosial maupun ekonomi dalam mewujudkan pelestarian serta keutuhan hutan di wilayah kawasan pesisir pantai. Proses pembangunan di salah satu pihak mengalami permasalahan dan satu pihak dituntut pada peningkatan kebutuhan hidup, di lain pihak Sumber Daya Alam (SDA), sangatlah terbatas, sehingga tatanan hidup masyarakat semakin kurang dari kesejahteraan baik kesejahteraan ekonomi maupun lingkungan yang sehat. Sementara pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), di kawasan pesisir selama ini cenderung kurang meningkat, disebabkan oleh banyak hal misalnya kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan pantai dan penjagaan hutan pantai yang telah ada. Sebagai dampak tersebut menyebabkan rusaknya tatanan ekosistem dan ekologi baik di darat maupun di laut, seperti terjadinya abrasi dimana-mana dan pencemaran lingkungan yang sudah di luar ambang batas, akibat ekosistem kawasan hutan lindung baik di darat maupun di laut yang berfungsi sebagai ruang terbuka atau, pohon peneduh kayu keras lainya untuk daerah resapan air serta kawasan hutan Mangrove sebagai greenbelt dan filter untuk menangkal abrasi dan menyerap sumber polutan zat pencemar baik yang sudah berumur ratusan tahun maupun yang baru ditanam, saat ini habis di tebang dan dirusak untuk kepentingan ekonomi sesaat, itu di sebabkan karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah, kurangnya sosialisasi dan pembinaan dikalangan masyarakat pesisir tentang penghijauan pantai. Penguatan kelompok masyarakat serta pembelajaran usaha-usaha produktif contohnya cara berbudidaya pertambakan dan juga nelayan dengan pemeliharaan tanaman bakau atau mangrove dan juga hutan pantai, terkadang dikarenakan faktor Sumber Daya Manusia (SDM), yang kurang mendukung, kesadaran masyarakat sangat di butuhkan demisuksesnya semuah program, kesedaran masyarakat akan tumbuh, jika diperhatikan kesejahteraanya. | 8075000 | Desa | 2025-04-05 | 2025-04-06 |
FT.BEM.04 | Forum Diskusi Ormawa (FDO) | E12.2022.01632 | Forum diskusi Ormawa ini yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro salah satu kegiatan rutin yang diadakan Oleh BEM Fakultas yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi Bem fakultas teknik dengan Ormawa Fakultas Teknik untuk menjadikan kepengurusan/Bph ini menjadi paham betapa pentingnya rasa kebersamaan dalam beroganisasi di Ormawa Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswanto. Kegiatan ini diikuti para Bph/Pengurus Internal, Divisi Lain Bem Fakultas Teknik UDINUS dan Ormawa yang menjadi peserta dalam kegiatan ini ,dengan bertujuan untuk memperbaiki dan ajang silahturahmi secara pendekatan organisasi ini, dengan media Forum Diskusi agar Bph lebih mengetahui lebih dalam. bagaimana kedekatan terhadap Ormawa lainnya di Ormawa Fakultas Teknik UDINUS . Acara Buka Bersama FT ini dilakukan oleh Ormawa-ormawa FT serta Dosen dan Staff UDINUS, yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar Mahasiswa dengan Dosen UDINUS. Acara ini diadakan : Tempat : Ruangan E3 Tanggal : 27 Maret 2024 | 8000000 | Aula E3 | 2025-03-05 | 2025-03-05 |
FT.BEM.02 | LKMM TD | E12.2022.01632 | Upaya segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita luhur sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur serta mewujudkan tujuan nasional untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia memerlukan sumber daya insani yang unggul dan berkualitas, serta mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkarakter dan berakhlak mulia, serta cinta tanah air. Sebagian dari sumber daya insani tersebut dihasilkan dari perguruan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa tidak ada cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas manusia suatu bangsa dibanding melalui jalur pendidikan. Manusia-manusia yang berkualitas itu hanya akan tercipta dari proses pendidikan yang berkualitas pada semua tingkatan, termasuk pendidikan tinggi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada awal 2020, sebagai upaya memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan minat dan bakatnya dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas di perguruan tinggi. Mahasiswa harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner). Kebijakan ini ditujukan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Mendikbud Nadiem Makarim dalam banyak kesempatan menyatakan bahwa perguruan tinggi adalah penghasil calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Pendidikan tinggi sudah selayaknya menyiapkan para calon pemimpin ini selain memiliki kemampuan akademik yang tangguh (hard skills) juga terkembangkan aspek keterampilan kemanusiannya atau perilaku personal dan antar personalnya (soft skills), diantaranya adalah keterampilan kepemimpinannya (leadership skill). Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi merancang berbagai program kemahasiswaan yang terhimpun dalam 6 (enam) rumpun kegiatan kemahasiswaan yang dikenal dengan sebutan Heksagon kegiatan kemahasiswaan yang diharapkan menjadi acuan perguruan tinggi dalam mengembangkan kegiatan kemahasiswaan. Keenam rumpun kegiatan itu adalah: 1) pengembangan penalaran dan kreativitas; 2) Pengembangan kesejahteraan dan kewirausahaan, 3) Pengembangan minat, bakat dan organisasi kemahasiswaan; 4) Pengembangan Pusat karir dan Penyelarasan dengan dunia kerja, 5) Pengembangan spiritual dan wawasan kebangsaan; dan 6) Pengembangan wawasan global (internasionalisasi). Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan juga terus berupaya agar kepedulian Perguruan Tinggi dapat meningkatkan dan mengembangkan berbagai kegiatan kemahasiswaan untuk menyiapkan lulusannya agar siap bekerja dan berperan di masyarakatnya serta berkontribusi dalam upaya mewujudkan cita cita dan tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Proses pembelajaran di perguruan tinggi dilakukan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di perguruan tinggi adalah pengembangan kegiatan berorganisasi, antara lain melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan bentuk lainnya. Kegiatan ekstra kurikuler diharapkan menjadi wahana untuk menuntut ilmu dan mengasah keterampilan manajerial dan kepemimpinan bagi mahasiswa. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan memprakarsai penyelenggaraan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa sejak tahun 1989 dan diselenggarakan setiap tahun untuk hal ini. Saat ini terdapat empat jenjang LKMM, yakni LKMM Pradasar dan Dasar yang dilaksanakan dan dibiayai sendiri oleh perguruan tinggi dengan mengacu pada panduan dan kurikulum LKMM yang dikembangkan oleh Ditjen Diktiristek, serta LKMM Tingkat Menengah dan LKMM Tingkat Lanjut yang langsung dikoordinasikan dan didanai oleh Ditjen Diktiristek atau LLDIKTI dan juga Perguruan Tinggi secara mandiri. Panduan ini merupakan Panduan Umum LKMM yang disusun dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan LKMM baik yang dikoordinasikan Ditjen Diktiristek maupun di perguruan tinggi memiliki acuan baku tentang bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, serta mengevaluasi kegiatan. Isi panduan diawali dengan gambaran secara umum tentang semua jenjang LKMM dan kurikulumnya yang dilanjutkan dengan uraian lebih perinci tentang LKMM Tingkat Menengah dan Tingkat Lanjut yang setiap tahun diselenggarakan oleh kementerian melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Semoga panduan ini bermanfaat bagi perguruan tinggi khususnya bidang kemahasiswaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu upaya pembinaan mahasiswa terkait pengembangan organisasi mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan ekstra kurikuler. Pelaksanaan LKMM yang mengacu pada panduan ini juga diharapkan mampu mengembangkan wawasan kebangsaan mahasiswa. | 10500000 | Ballroom | 2025-01-27 | 2025-01-28 |
Deskripsi singkat. Ne usu modo dicat vituperata. Per ubique omnesque moderatius ea, cibo dissentiunt eu mei. Nec an viris scripserit. Ad antiopam voluptatibus duo, brute epicuri voluptaria ius ea, mel et quot sententiae.
Gedung A Lantai 1
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No. 5-11
Semarang