Software Freedom Day
Pelaksanaan : 2016-12-03 s/d 2016-12-06
Sebagai kampus IT yang besar, rasanya janggal jika mahasiswa di UDINUS tidak mengetahui tentang Free and Open Source Software (FOSS). FOSS atau perangkat lunak bebas dan terbuka merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan, disebar luaskan, dipelajari dan diodifikasi dengan bebas. Hal ini berbeda dengan perangkat lunak dengan kode sumber yang tertutup atau sering disebut proprietary software yang tidak bebas. Salah satunya adalah mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi agar dapat menggunakan suatu perangkat lunak secara legal. Namun hal ini menjadi masalah karena karakteristik orang Indonesia yang senang untuk berbagi padahal dalam lisensi perangkat lunak hal ini tidak dibenarkan. Hasil penelitian Business Software Alliance menunjukkan besar nilai dan rata-rata pemakaian software bajakan di indonesia sebesar 84 persen. Tentu ini bukanlah prestasi yang membanggakan. Berdasarkan dari permasalahan tersebut DOSCOM ingin berbagi pengetahuan tentang FOSS dan cara penggunaannya baik untuk menghadapi dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari bersamaan dengan momentum Software Freedom Day. Software Freedom Day adalah sebuah perayaan global tentang Free and Open Source Software (FOSS). Tujuan dari perayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dari penggunaan FOSS di lingkungan pendidikan, pemerintahan, bisnis, di rumah, ataupun dimana saja. Harapannya adalah agar lebih banyak orang sadar akan manfaat yang didapatkan dari penggunaan FOSS dan selanjutnya beralih menggunakan FOSS. Perayaan ini pertama kali diadakan pada 28 Agustus 2004 di Amerika Serikat. Selain pembajakan software dan FOSS, hal yang sering dibicarakan di dalam dunia IT adalah masalah privasi. Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mengamankan privasi adalah dengan menggunakan enkripsi. Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Mozilla telah merilis sebuah halaman web interaktif bernama Codemoji yang bertujuan untuk mengenalkan enkripsi kepada pengguna internet awam dengan cara yang menyenangkan. Mozilla percaya bahwa enkripsi merupakan sarana penting yang kita miliki untuk membangun Internet yang lebih sehat, aman, dan terbuka. Hour of Code adalah sebuah geralan satu jam perkenalan mengenai ilmu komputer, didesain untuk melawan mitos tentang kode dan menunjukan bahwa siapa saja dapat mempelajarinya. Hour of Code pada dasarnya bisa diadakan kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun dan tidak perlu orang yang sangat berpengalaman. Dengan melihat tujuan dari acara Software Freedom Day, Hour of Code dan Codemoji, DOSCOM sebagai salah satu komunitas yang bergerak dalam bidang FOSS dan IT ingin menyelenggarakan acara tersebut di UDINUS. Tujuannya yaitu untuk mengajak dan mengenalkan FOSS dan kode pada seluruh mahasiswa UDINUS baik yang berbasis IT maupun non-IT.
Sebagai kampus IT yang besar, rasanya janggal jika mahasiswa di UDINUS tidak mengetahui tentang Free and Open Source Software (FOSS). FOSS atau perangkat lunak bebas dan terbuka merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan, disebar luaskan, dipelajari dan diodifikasi dengan bebas. Hal ini berbeda dengan perangkat lunak dengan kode sumber yang tertutup atau sering disebut proprietary software yang tidak bebas. Salah satunya adalah mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi agar dapat menggunakan suatu perangkat lunak secara legal. Namun hal ini menjadi masalah karena karakteristik orang Indonesia yang senang untuk berbagi padahal dalam lisensi perangkat lunak hal ini tidak dibenarkan. Hasil penelitian Business Software Alliance menunjukkan besar nilai dan rata-rata pemakaian software bajakan di indonesia sebesar 84 persen. Tentu ini bukanlah prestasi yang membanggakan. Berdasarkan dari permasalahan tersebut DOSCOM ingin berbagi pengetahuan tentang FOSS dan cara penggunaannya baik untuk menghadapi dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari bersamaan dengan momentum Software Freedom Day. Software Freedom Day adalah sebuah perayaan global tentang Free and Open Source Software (FOSS). Tujuan dari perayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dari penggunaan FOSS di lingkungan pendidikan, pemerintahan, bisnis, di rumah, ataupun dimana saja. Harapannya adalah agar lebih banyak orang sadar akan manfaat yang didapatkan dari penggunaan FOSS dan selanjutnya beralih menggunakan FOSS. Perayaan ini pertama kali diadakan pada 28 Agustus 2004 di Amerika Serikat. Selain pembajakan software dan FOSS, hal yang sering dibicarakan di dalam dunia IT adalah masalah privasi. Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mengamankan privasi adalah dengan menggunakan enkripsi. Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Mozilla telah merilis sebuah halaman web interaktif bernama Codemoji yang bertujuan untuk mengenalkan enkripsi kepada pengguna internet awam dengan cara yang menyenangkan. Mozilla percaya bahwa enkripsi merupakan sarana penting yang kita miliki untuk membangun Internet yang lebih sehat, aman, dan terbuka. Hour of Code adalah sebuah geralan satu jam perkenalan mengenai ilmu komputer, didesain untuk melawan mitos tentang kode dan menunjukan bahwa siapa saja dapat mempelajarinya. Hour of Code pada dasarnya bisa diadakan kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun dan tidak perlu orang yang sangat berpengalaman. Dengan melihat tujuan dari acara Software Freedom Day, Hour of Code dan Codemoji, DOSCOM sebagai salah satu komunitas yang bergerak dalam bidang FOSS dan IT ingin menyelenggarakan acara tersebut di UDINUS. Tujuannya yaitu untuk mengajak dan mengenalkan FOSS dan kode pada seluruh mahasiswa UDINUS baik yang berbasis IT maupun non-IT.