OpenSource On the School (OOTS)
Pelaksanaan : 2017-02-06 s/d 2017-02-26
Seiring perkembangan zaman kebutuhan akan sumber daya yang mengerti teknologi sangat dibutuhkan bahkan hampir disegala bidang. Kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk menguasai beberapa ilmu teknologi khususnya di bidang komputer, maka penggunakan sistem operasi dan aplikasi naik pesat di masyarkat. Sistem operasi dan aplikasi merupakan piranti lunak yang diciptakan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sehari hari. Oleh karena itu pembuat sistem operasi dan aplikasi lebih sering membagi karyanya dengan tidak cuma-cuma dengan bermodalkan hak cipta supaya tidak dapat dicopy oleh orang lain. Indonesia termasuk salah satu negara yang paling lama menerima ratifikasi hak cipta dan karya intelektual internasional. Produk bajakan seperti karya musik, film, ataupun software beredar luas dan cukup lama. Penggunanya mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, pengusaha, hingga pegawai pemerintah. Dalam rangka untuk mempercepat adopsi teknologi, kurikulum pendidikan telah dirancang memasukkan seluruh aplikasi terapan ke dalam kurikulum pendidikan. Seluruhnya menggunakan software closesource (berbayar) mulai dari sistem operasi dan aplikasi pendukung. Lembaga kursus pun menyediakan jasa pelatihan komputer yang masih menggunakan software berbayar. Seluruhnya harus diakui merupakan software bajakan. Semakin meluas penjualan personal komputer (PC), semakin meluas pula penggunaan software bajakan. Dalam petikan lowongan pekerjaan pula dituliskan kualifikasi (persyaratan) atas penguasaan aplikasi closesource. Ketergantungan dengan software closesource di masa sekarang ini sudah berbeda lagi konteksnya. Produk closesource seolah telah menjadi semacam stigma di masyarakat yang dikaitkan dengan personal komputer ataupun aktivitas keseharian. Sumber masalah ketergantungan berasal dari ketidaktahuan masyarakat akan sistem operasi opensource sehingga mereka masih menggunakan closesource. Padahal jika masyarakat mau menggunakan sistem operasi dan aplikasi opensource masyarakat tidak perlu membeli lisensi dan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan. Kebanyakan masyarakat menganggap menggunakan sistem operasi dan aplikasi opensource sangatlah sulit ini dikarenakan masyarakat sudah terlanjur mengenal closesource. ketergantungan terhadap aplikasi closesource menjadi pokok permasalahan yang dihadapi oleh masyarkat. Oleh karena itu DOSCOM (DINUS OPENSOURCE COMMUNITY) sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang FOSS (Free Opensource Software) ingin membudayakan pemakaian aplikasi opensource dimasyarakat terlebih kepada para generasi muda melalui kegiatan Opensource On The School (OOTS).
Seiring perkembangan zaman kebutuhan akan sumber daya yang mengerti teknologi sangat dibutuhkan bahkan hampir disegala bidang. Kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk menguasai beberapa ilmu teknologi khususnya di bidang komputer, maka penggunakan sistem operasi dan aplikasi naik pesat di masyarkat. Sistem operasi dan aplikasi merupakan piranti lunak yang diciptakan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sehari hari. Oleh karena itu pembuat sistem operasi dan aplikasi lebih sering membagi karyanya dengan tidak cuma-cuma dengan bermodalkan hak cipta supaya tidak dapat dicopy oleh orang lain. Indonesia termasuk salah satu negara yang paling lama menerima ratifikasi hak cipta dan karya intelektual internasional. Produk bajakan seperti karya musik, film, ataupun software beredar luas dan cukup lama. Penggunanya mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, pengusaha, hingga pegawai pemerintah. Dalam rangka untuk mempercepat adopsi teknologi, kurikulum pendidikan telah dirancang memasukkan seluruh aplikasi terapan ke dalam kurikulum pendidikan. Seluruhnya menggunakan software closesource (berbayar) mulai dari sistem operasi dan aplikasi pendukung. Lembaga kursus pun menyediakan jasa pelatihan komputer yang masih menggunakan software berbayar. Seluruhnya harus diakui merupakan software bajakan. Semakin meluas penjualan personal komputer (PC), semakin meluas pula penggunaan software bajakan. Dalam petikan lowongan pekerjaan pula dituliskan kualifikasi (persyaratan) atas penguasaan aplikasi closesource. Ketergantungan dengan software closesource di masa sekarang ini sudah berbeda lagi konteksnya. Produk closesource seolah telah menjadi semacam stigma di masyarakat yang dikaitkan dengan personal komputer ataupun aktivitas keseharian. Sumber masalah ketergantungan berasal dari ketidaktahuan masyarakat akan sistem operasi opensource sehingga mereka masih menggunakan closesource. Padahal jika masyarakat mau menggunakan sistem operasi dan aplikasi opensource masyarakat tidak perlu membeli lisensi dan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan. Kebanyakan masyarakat menganggap menggunakan sistem operasi dan aplikasi opensource sangatlah sulit ini dikarenakan masyarakat sudah terlanjur mengenal closesource. ketergantungan terhadap aplikasi closesource menjadi pokok permasalahan yang dihadapi oleh masyarkat. Oleh karena itu DOSCOM (DINUS OPENSOURCE COMMUNITY) sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang FOSS (Free Opensource Software) ingin membudayakan pemakaian aplikasi opensource dimasyarakat terlebih kepada para generasi muda melalui kegiatan Opensource On The School (OOTS).