Peringatan Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia
Pelaksanaan : 2018-05-13 s/d 2018-05-13
Rokok masih menjadi persoalan yang tidak bisa dilepaskan begitu saja di Indonesia.Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau miskin tanpa terkecuali. Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 1989. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengurangi atau menghentikan konsumsi tembakau dalam bentuk apapun, terutama rokok. WHO juga mendesak negara-negara di dunia untuk melawan pertumbuhan rokok yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini tentu dilakukan demi kebaikan kita bersama. Ketika tembakau terus dikonsumsi diperkirakan pada tahun 2030 nanti, tembakau akan membunuh lebih dari delapan juta orang per tahunnya. Empat dari lima kematian yang terjadi berasal dari negara berpenghasilan menengah dan rendah Berdasarkan data pemerintah, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah perokok aktif terbesar ke-3 di dunia dengan jumlah perokok sebanyak 65 juta atau sekitar 28 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2010 mencatat sekitar 95 juta orang di Indonesia terpapar asap rokok dan lebih dari 40,3 juta anak Indonesia usia 0-14 tahun menjadi perokok pasif. Berangkat dari serangkaian fakta tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia kami Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan Tobacco Free Community akan mengadakan sebuah aksi pengabdian masyarakat melakukan gerakan dalam memerangi fenomena rokok ini. mengadakan Kegiatan yaitu kampanye dikawasan di Car Free Day (CFD)di jalan Pemuda untuk mengampanyekan bahaya merokok dan menjadi perokok pasif. Kampanye yang dipimpin oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro ini, memiliki cara yang unik dalam menghadapi perokok yang ditemui di sepanjang jalan. Perokok akan ditawari untuk menukarkan batang rokok yang sedang dihisapnya dengan susu dan permen. Hal ini bertujuan sebagai teguran, sekaligus ajakan mengganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan hidup sehat.
Rokok masih menjadi persoalan yang tidak bisa dilepaskan begitu saja di Indonesia.Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau miskin tanpa terkecuali. Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 1989. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengurangi atau menghentikan konsumsi tembakau dalam bentuk apapun, terutama rokok. WHO juga mendesak negara-negara di dunia untuk melawan pertumbuhan rokok yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini tentu dilakukan demi kebaikan kita bersama. Ketika tembakau terus dikonsumsi diperkirakan pada tahun 2030 nanti, tembakau akan membunuh lebih dari delapan juta orang per tahunnya. Empat dari lima kematian yang terjadi berasal dari negara berpenghasilan menengah dan rendah Berdasarkan data pemerintah, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah perokok aktif terbesar ke-3 di dunia dengan jumlah perokok sebanyak 65 juta atau sekitar 28 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2010 mencatat sekitar 95 juta orang di Indonesia terpapar asap rokok dan lebih dari 40,3 juta anak Indonesia usia 0-14 tahun menjadi perokok pasif. Berangkat dari serangkaian fakta tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia kami Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan Tobacco Free Community akan mengadakan sebuah aksi pengabdian masyarakat melakukan gerakan dalam memerangi fenomena rokok ini. mengadakan Kegiatan yaitu kampanye dikawasan di Car Free Day (CFD)di jalan Pemuda untuk mengampanyekan bahaya merokok dan menjadi perokok pasif. Kampanye yang dipimpin oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro ini, memiliki cara yang unik dalam menghadapi perokok yang ditemui di sepanjang jalan. Perokok akan ditawari untuk menukarkan batang rokok yang sedang dihisapnya dengan susu dan permen. Hal ini bertujuan sebagai teguran, sekaligus ajakan mengganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan hidup sehat.