Workshop public speaking
Pelaksanaan : 2018-05-05 s/d 2018-05-05
Seseorang harus memahami kepribadiannya sebelum menciptakan sebuah komunikasi. Memang sangat sulit untuk berkepribadian seperti yang diinginkan, dalam hal ini ingin menjadi orang yang selalu siap tampil berbicara di depan banyak orang. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.Berbicara di depan banyak orang terdapat beberapa halangan yang terkadang tidak bisa diidentifikasikan alasannya. Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara di depan umum. Akibatnya, muncul suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah memiliki softskill. Akan tetapi, masih banyak pula public speaking ternama yang berkata bahwa dirinya selalu mengalami grogi sesaat sebelum berbicara di depan para pendengarnya. Artinya, keterbatasan softskill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak mampu terampil berbiacara di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang mempersiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.Sebagian besar orang cenderung merasa rendah diri terhadap permasalahan ini. Khususnya ketika ia membandingkan dirinya dengan tingkat status, nilai, penampilan, penghasilan, atau kecerdasan dari calon pendengar yang akan dihadapinya. Maka dari itu, dibutuhkanlah sebuah kekuatan dari dalam diri individu untuk selalu berpikir positif. Potensi-potensi yang ada pada diri mereka hanya butuh ditampilkan. Dalam dunia rekam medis erat kaitannya dengan public speaking terutama bagian pendaftaran pasien. Di pendaftaran pasien, public speaking petugas berhubungan langsung dengan pelayanan prima yang berdampak pada penilaian pasien terhadap suatu rumah sakit. Maka dari itu, seorang petugas dituntut untuk berkemampuan cukup dalam public speaking. Public speaking sendiri adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi. Perlu diadakan pelatihan public speaking agar perekam medis dapat menguasai cara maupun tekhnik public speaking dalam menunjang kinerjanya. Dari hal diatas diharuskannya mengadakan pelatihan tentang bagaimana cara seseorang berbicara kepada Masyarakat sosial maupun dalam forum atau costumer dipelayanan kesehatan dengan menggunakan teknik-teknik public speaking.
Seseorang harus memahami kepribadiannya sebelum menciptakan sebuah komunikasi. Memang sangat sulit untuk berkepribadian seperti yang diinginkan, dalam hal ini ingin menjadi orang yang selalu siap tampil berbicara di depan banyak orang. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.Berbicara di depan banyak orang terdapat beberapa halangan yang terkadang tidak bisa diidentifikasikan alasannya. Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara di depan umum. Akibatnya, muncul suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah memiliki softskill. Akan tetapi, masih banyak pula public speaking ternama yang berkata bahwa dirinya selalu mengalami grogi sesaat sebelum berbicara di depan para pendengarnya. Artinya, keterbatasan softskill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak mampu terampil berbiacara di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang mempersiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.Sebagian besar orang cenderung merasa rendah diri terhadap permasalahan ini. Khususnya ketika ia membandingkan dirinya dengan tingkat status, nilai, penampilan, penghasilan, atau kecerdasan dari calon pendengar yang akan dihadapinya. Maka dari itu, dibutuhkanlah sebuah kekuatan dari dalam diri individu untuk selalu berpikir positif. Potensi-potensi yang ada pada diri mereka hanya butuh ditampilkan. Dalam dunia rekam medis erat kaitannya dengan public speaking terutama bagian pendaftaran pasien. Di pendaftaran pasien, public speaking petugas berhubungan langsung dengan pelayanan prima yang berdampak pada penilaian pasien terhadap suatu rumah sakit. Maka dari itu, seorang petugas dituntut untuk berkemampuan cukup dalam public speaking. Public speaking sendiri adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi. Perlu diadakan pelatihan public speaking agar perekam medis dapat menguasai cara maupun tekhnik public speaking dalam menunjang kinerjanya. Dari hal diatas diharuskannya mengadakan pelatihan tentang bagaimana cara seseorang berbicara kepada Masyarakat sosial maupun dalam forum atau costumer dipelayanan kesehatan dengan menggunakan teknik-teknik public speaking.