Software Freedom Day
Pelaksanaan : 2019-06-18 s/d 2019-06-20
Sebagai kampus IT yang besar, rasanya janggal jika mahasiswa di UDINUS tidak mengetahui tentang Free and Open Source Software (FOSS). FOSS atau perangkat lunak bebas dan terbuka merupakan perangkat lunak yang dapat disebarluas, dipelajari dan dimodifikasi dengan bebas. Hal ini berbeda dengan perangkat lunak dengan kode sumber yang tertutup atau sering disebut proprietary software yang tidak bebas. Salah satunya adalah mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi agar dapat menggunakan suatu perangkat lunak secara legal. Namun hal ini menjadi masalah karena karakteristik orang Indonesia yang senang untuk berbagi padahal dalam lisensi perangkat lunak hal ini tidak dibenarkan. Hasil penelitian Business Software Alliance menunjukkan besar nilai dan rata-rata pemakaian software bajakan di indonesia sebesar 84 persen. Tentu ini bukanlah prestasi yang membanggakan. Berdasarkan dari permasalahan tersebut DOSCOM ingin berbagi pengetahuan tentang FOSS dan cara penggunaannya baik untuk menghadapi dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari bersamaan dengan momentum Software Freedom Day. Software Freedom Day adalah sebuah perayaan global tentang Free and Open Source Software (FOSS). Tujuan dari perayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dari penggunaan FOSS di lingkungan pendidikan, pemerintahan, bisnis, di rumah, ataupun dimana saja. Harapannya adalah agar lebih banyak orang sadar akan manfaat yang didapatkan dari penggunaan FOSS dan selanjutnya beralih menggunakan FOSS. Perayaan ini pertama kali diadakan pada 28 Agustus 2004 di Amerika Serikat. Dalam era digital sekarang beberapa aspek yang mendukung dalam perkembangan di era digital sekarang sangatlah berpengaruh besar, seperti halnya penggunaan beberapa sistem aplikasi yang dapat mensupport kinerja dari beberapa perusahaan seperti aplikasi multimedia dan web, dua hal tersebut adalah aspek yang berperan cukup penting dalam perkembangan perusahaan untuk memasuki era digital saat ini.
Sebagai kampus IT yang besar, rasanya janggal jika mahasiswa di UDINUS tidak mengetahui tentang Free and Open Source Software (FOSS). FOSS atau perangkat lunak bebas dan terbuka merupakan perangkat lunak yang dapat disebarluas, dipelajari dan dimodifikasi dengan bebas. Hal ini berbeda dengan perangkat lunak dengan kode sumber yang tertutup atau sering disebut proprietary software yang tidak bebas. Salah satunya adalah mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi agar dapat menggunakan suatu perangkat lunak secara legal. Namun hal ini menjadi masalah karena karakteristik orang Indonesia yang senang untuk berbagi padahal dalam lisensi perangkat lunak hal ini tidak dibenarkan. Hasil penelitian Business Software Alliance menunjukkan besar nilai dan rata-rata pemakaian software bajakan di indonesia sebesar 84 persen. Tentu ini bukanlah prestasi yang membanggakan. Berdasarkan dari permasalahan tersebut DOSCOM ingin berbagi pengetahuan tentang FOSS dan cara penggunaannya baik untuk menghadapi dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari bersamaan dengan momentum Software Freedom Day. Software Freedom Day adalah sebuah perayaan global tentang Free and Open Source Software (FOSS). Tujuan dari perayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dari penggunaan FOSS di lingkungan pendidikan, pemerintahan, bisnis, di rumah, ataupun dimana saja. Harapannya adalah agar lebih banyak orang sadar akan manfaat yang didapatkan dari penggunaan FOSS dan selanjutnya beralih menggunakan FOSS. Perayaan ini pertama kali diadakan pada 28 Agustus 2004 di Amerika Serikat. Dalam era digital sekarang beberapa aspek yang mendukung dalam perkembangan di era digital sekarang sangatlah berpengaruh besar, seperti halnya penggunaan beberapa sistem aplikasi yang dapat mensupport kinerja dari beberapa perusahaan seperti aplikasi multimedia dan web, dua hal tersebut adalah aspek yang berperan cukup penting dalam perkembangan perusahaan untuk memasuki era digital saat ini.