BINA DESA
Pelaksanaan : 2024-01-20 s/d 2024-01-20
Bina desa merupakan suatu bentuk kegiatan pendidikan yang terpadu, terencana, dan berkesinambungan pada suatu desa dengan maksud agar masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensi diri dalam kehidupan dengan cara yang tepat. Bina desa dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman, mengasah softskill, dan kerjasama antar tim bagi mahasiswa. Dalam era digital yang saat ini semakin berkembang, teknologi merupakan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah penggunaan EMR. EMR (Electronic Medical Record) adalah sebuah sistem yang berisi riwayat kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis, dan informasi biaya perawatan. EMR sudah digunakan di berbagai rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam kesehatan berbentuk kertas. Di Indonesia biasa dikenal dengan sebutan Rekam Medis Elektronik (RME). Dengan adanya EMR dapat memudahkan petugas rekam medis dalam mencari data-data pasien yang ada di Rumah Sakit. EMR juga bisa menjadi solusi penyimpanan data-data pasien yang awalnya berbentuk kertas dan mudah sobek, bisa diringkas menjadi satu dalam bentuk soft file. Data pasien yang ada pada EMR dapat terjamin kerahasiannya. Selain pentingnya kemajuan teknologi, hal yang harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Banyak dari masyarakat yang sering mengabaikan kesehatan mereka, terutama pada ibu-ibu yang lalai terhadap kesehatan anaknya. Masalah yang sering dijumpai di masyarakat adalah masalah stunting. Stunting atau pendek merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan nilai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 Standart Deviasi (SD) berdasarkan World Health Organization (WHO, 2010). Penyebab terjadinya stunting adalah malnutrisi yang menyangkut berbagai aspek yaitu asupan gizi tidak akurat, kesulitan akses terhadap pangan yang sehat, kurangnya perhatian serta fasilitas kesehatan bagi ibu dan anak, kurangnya pengetahuan, sampai pada aspek sosial, ekonomi dan politik sebagai aspek-aspek mendasar. Untuk menuntaskan masalah gizi kurang khususnya pada anak usia sekolah, diperlukan pendidikan gizi ibu. Pendidikan gizi ibu adalah pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam meningkatkan perbaikan pangan dan gizi. Berdasarkan hal tersebut, maka kami Himpunan Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mengadakan acara Bina Desa. Bina Desa merupakan acara pemberian edukasi yang ditujukan kepada kader posyandu/PKK dan warga setempat di Kota Semarang untuk mengembangkan perhatian sosial dan memberikan ilmu pengetahuan medis mengenai pencegahan stunting pada anak dan sosialisasi sistem pencatatan/pelaporan di posyandu dengan menggunakan rekam medis.
Bina desa merupakan suatu bentuk kegiatan pendidikan yang terpadu, terencana, dan berkesinambungan pada suatu desa dengan maksud agar masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensi diri dalam kehidupan dengan cara yang tepat. Bina desa dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman, mengasah softskill, dan kerjasama antar tim bagi mahasiswa. Dalam era digital yang saat ini semakin berkembang, teknologi merupakan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah penggunaan EMR. EMR (Electronic Medical Record) adalah sebuah sistem yang berisi riwayat kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis, dan informasi biaya perawatan. EMR sudah digunakan di berbagai rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam kesehatan berbentuk kertas. Di Indonesia biasa dikenal dengan sebutan Rekam Medis Elektronik (RME). Dengan adanya EMR dapat memudahkan petugas rekam medis dalam mencari data-data pasien yang ada di Rumah Sakit. EMR juga bisa menjadi solusi penyimpanan data-data pasien yang awalnya berbentuk kertas dan mudah sobek, bisa diringkas menjadi satu dalam bentuk soft file. Data pasien yang ada pada EMR dapat terjamin kerahasiannya. Selain pentingnya kemajuan teknologi, hal yang harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Banyak dari masyarakat yang sering mengabaikan kesehatan mereka, terutama pada ibu-ibu yang lalai terhadap kesehatan anaknya. Masalah yang sering dijumpai di masyarakat adalah masalah stunting. Stunting atau pendek merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan nilai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 Standart Deviasi (SD) berdasarkan World Health Organization (WHO, 2010). Penyebab terjadinya stunting adalah malnutrisi yang menyangkut berbagai aspek yaitu asupan gizi tidak akurat, kesulitan akses terhadap pangan yang sehat, kurangnya perhatian serta fasilitas kesehatan bagi ibu dan anak, kurangnya pengetahuan, sampai pada aspek sosial, ekonomi dan politik sebagai aspek-aspek mendasar. Untuk menuntaskan masalah gizi kurang khususnya pada anak usia sekolah, diperlukan pendidikan gizi ibu. Pendidikan gizi ibu adalah pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam meningkatkan perbaikan pangan dan gizi. Berdasarkan hal tersebut, maka kami Himpunan Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mengadakan acara Bina Desa. Bina Desa merupakan acara pemberian edukasi yang ditujukan kepada kader posyandu/PKK dan warga setempat di Kota Semarang untuk mengembangkan perhatian sosial dan memberikan ilmu pengetahuan medis mengenai pencegahan stunting pada anak dan sosialisasi sistem pencatatan/pelaporan di posyandu dengan menggunakan rekam medis.