Goes To School
Pelaksanaan : 2024-05-20 s/d 2024-05-20
Kompos merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikroba dengan hasil akhir adalah kompos. Pengomposan merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah padat organik yang banyak tersedia disekitar kita. Dari sisi kepentingan lingkungan, pengomposan dapat mengurangi volume sampah dilingkungan kita, karena sebagian besar sampah tersebut adalah sampah organik. Pengomposan sampah padat organik ditinjau dari sisi ekonomi bahwa barang yang semula tidak memiliki nilai ekonomis dan bahkan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya dan sering menimbulkan masalah sosial, ternyata dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Kompos memiliki peranan sangat penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik, dan biologinya. Penambahan kompos ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan lapisan tanah sehingga akan memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbsi panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, serta berguna untuk mengendalikan erosi tanah. Bahan organik tidak mutlak dibutuhkan di dalam nutrisi tanaman, tetapi untuk nutrisi tanaman yang efisien, peranannya tidak boleh ditawar lagi. Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman merupakan pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis dari tanah. Mereka memiliki peranan kimia di dalam menyediakan N, P, dan S untuk tanaman, peranan biologis didalam mempengaruhi aktivitas organisme mikroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik di dalam mempengaruhi struktur tanah dan lainnya. Ada dua alternatif yang dapat diajukan untuk memecahkan permasalahan limbah organik yaitu pertama menyingkirkan atau menghancurkan limbah, dan yang lain ialah mengolah limbah menjadi bahan atau barang berguna. Upaya kedua disebut juga pemanfaatan atau pendauran ulang limbah, yang sudah tentu 2 lebih menguntungkan dari pada upaya menyingkirkan atau menghancurkan limbah tersebut. Mendaur ulang limbah sudah biasa dikerjakan dalam pertanian, yaitu sisa pertanaman dimasukkan kembali kedalam tanah untuk pupuk atau pemendaman tanah (soil amendment), baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan terlebih dahulu dikomposkan. Metode takakura merupakan suatu cara pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga dengan menggunakan keranjang. “Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob, dimana udara 5 dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Proses pengomposan ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik yang sudah tercacah ke dalam keranjang. Media atau lapisan yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan sampah organik, sekam padi mentah, dan kompos jadi.
Kompos merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikroba dengan hasil akhir adalah kompos. Pengomposan merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah padat organik yang banyak tersedia disekitar kita. Dari sisi kepentingan lingkungan, pengomposan dapat mengurangi volume sampah dilingkungan kita, karena sebagian besar sampah tersebut adalah sampah organik. Pengomposan sampah padat organik ditinjau dari sisi ekonomi bahwa barang yang semula tidak memiliki nilai ekonomis dan bahkan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya dan sering menimbulkan masalah sosial, ternyata dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Kompos memiliki peranan sangat penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik, dan biologinya. Penambahan kompos ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan lapisan tanah sehingga akan memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbsi panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, serta berguna untuk mengendalikan erosi tanah. Bahan organik tidak mutlak dibutuhkan di dalam nutrisi tanaman, tetapi untuk nutrisi tanaman yang efisien, peranannya tidak boleh ditawar lagi. Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman merupakan pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis dari tanah. Mereka memiliki peranan kimia di dalam menyediakan N, P, dan S untuk tanaman, peranan biologis didalam mempengaruhi aktivitas organisme mikroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik di dalam mempengaruhi struktur tanah dan lainnya. Ada dua alternatif yang dapat diajukan untuk memecahkan permasalahan limbah organik yaitu pertama menyingkirkan atau menghancurkan limbah, dan yang lain ialah mengolah limbah menjadi bahan atau barang berguna. Upaya kedua disebut juga pemanfaatan atau pendauran ulang limbah, yang sudah tentu 2 lebih menguntungkan dari pada upaya menyingkirkan atau menghancurkan limbah tersebut. Mendaur ulang limbah sudah biasa dikerjakan dalam pertanian, yaitu sisa pertanaman dimasukkan kembali kedalam tanah untuk pupuk atau pemendaman tanah (soil amendment), baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan terlebih dahulu dikomposkan. Metode takakura merupakan suatu cara pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga dengan menggunakan keranjang. “Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob, dimana udara 5 dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Proses pengomposan ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik yang sudah tercacah ke dalam keranjang. Media atau lapisan yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan sampah organik, sekam padi mentah, dan kompos jadi.