Bina Desa
Pelaksanaan : 2025-01-04 s/d 2025-01-04
Bina Desa merupakan suatu bentuk aksi nyata pendidikan yang terpadu, terencana, dan berkesinambungan pada suatu desa dengan tujuan agar masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensi diri dalam kehidupan dengan cara yang tepat. Termasuk diadakannya Bina Desa ini untuk memberikan pengalaman, mengasah soft skill, dan kerjasama antar tim bagi mahasiswa. Dalam era digital yang saat ini terus bekembang, teknologi menjadi peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dalam berbagai bidang, termasuk pada bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah penggunaan RME (Rekam Medis Elektronik) merupakan sistem yang berisi riwayat kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis, dan informasi biaya perawatan. RME sudah digunakan di berbagai Rumah Sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam kesehatan paper-based. Adanya RME dapat memudahkan petugas rekam medis dalam mencari data-data pasien yang ada di Rumah Sakit. RME juga menjadi solusi penyimpanan data-data pasien yang awalnya berbentuk kertas dan mudah sobek, basah, dan rusak, bisa diringkas menjadi satu dalam bentuk soft file. Data pasien yang tersimpan dalam RME akan terjamin kerahasiaannya. Selain pentingnya kemajuan teknologi, hal yang harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Di tengah semakin meningkatnya tantangan kesehatan masyarakat, masalah yang kita jumpai adalah penyakit DBD. DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Hal ini menjadi tantangan serius bagi sektor kesehatan. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup penderita, tetapi juga memberikan beban yang cukup besar bagi sistem kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya preventif yang melibatkan seluruh lapisan Masyarakat. Kader PKK sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat memiliki peran yang sangat strategis. Oleh karena itu, program kerja bina desa ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas kader PKK dalam memberikan edukasi kesehatan, khususnya terkait penanganan DBD dan hadir sebagai upaya untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Melalui kolaborasi yang erat dengan kader PKK, kita berkomitmen untuk membangun masyarakat yang sehat dan mandiri. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan menjadi semakin penting. Penerapan rekam medis elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan data kesehatan serta mempermudah akses informasi bagi petugas kesehatan.
Bina Desa merupakan suatu bentuk aksi nyata pendidikan yang terpadu, terencana, dan berkesinambungan pada suatu desa dengan tujuan agar masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensi diri dalam kehidupan dengan cara yang tepat. Termasuk diadakannya Bina Desa ini untuk memberikan pengalaman, mengasah soft skill, dan kerjasama antar tim bagi mahasiswa. Dalam era digital yang saat ini terus bekembang, teknologi menjadi peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dalam berbagai bidang, termasuk pada bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah penggunaan RME (Rekam Medis Elektronik) merupakan sistem yang berisi riwayat kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis, dan informasi biaya perawatan. RME sudah digunakan di berbagai Rumah Sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam kesehatan paper-based. Adanya RME dapat memudahkan petugas rekam medis dalam mencari data-data pasien yang ada di Rumah Sakit. RME juga menjadi solusi penyimpanan data-data pasien yang awalnya berbentuk kertas dan mudah sobek, basah, dan rusak, bisa diringkas menjadi satu dalam bentuk soft file. Data pasien yang tersimpan dalam RME akan terjamin kerahasiaannya. Selain pentingnya kemajuan teknologi, hal yang harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Di tengah semakin meningkatnya tantangan kesehatan masyarakat, masalah yang kita jumpai adalah penyakit DBD. DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Hal ini menjadi tantangan serius bagi sektor kesehatan. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup penderita, tetapi juga memberikan beban yang cukup besar bagi sistem kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya preventif yang melibatkan seluruh lapisan Masyarakat. Kader PKK sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat memiliki peran yang sangat strategis. Oleh karena itu, program kerja bina desa ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas kader PKK dalam memberikan edukasi kesehatan, khususnya terkait penanganan DBD dan hadir sebagai upaya untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Melalui kolaborasi yang erat dengan kader PKK, kita berkomitmen untuk membangun masyarakat yang sehat dan mandiri. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan menjadi semakin penting. Penerapan rekam medis elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan data kesehatan serta mempermudah akses informasi bagi petugas kesehatan.