Pengabdian Masyarakat - GFKM UDINUS
Pelaksanaan : 2024-12-20 s/d 2024-12-20
Latar belakang diadakannya pengabdian masyarakat dengan tema pencegahan penyakit menular di sekolah didasarkan pada pentingnya peran institusi pendidikan dalam membentuk kesadaran dan perilaku sehat sejak usia dini. Sekolah adalah lingkungan yang sangat strategis karena merupakan tempat berkumpulnya banyak anak-anak, remaja, dan pendidik, sehingga memiliki potensi besar sebagai wadah edukasi kesehatan. Penyakit menular, seperti influenza, tuberkulosis, demam berdarah, dan COVID-19, sering kali menyebar lebih cepat di lingkungan yang padat, termasuk sekolah. Anak-anak dan remaja, sebagai kelompok yang rentan, sering kali kurang memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, kebiasaan yang kurang higienis, seperti berbagi alat makan atau tidak mencuci tangan dengan benar, dapat meningkatkan risiko penularan. Sekolah dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman tentang cara-cara sederhana tetapi efektif untuk mencegah penyakit menular, seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker ketika sakit, dan menghindari kontak langsung dengan individu yang sedang sakit. Selain itu, kurangnya informasi atau edukasi tentang pencegahan penyakit menular di lingkungan sekolah sering kali menjadi kendala utama. Melalui pengabdian masyarakat, sekolah dapat diberikan edukasi langsung, pelatihan praktis, serta fasilitas seperti alat kebersihan atau poster edukasi. Dengan demikian, siswa, guru, dan staf sekolah dapat lebih siap dalam menghadapi risiko penularan penyakit. Kegiatan ini juga memiliki nilai jangka panjang. Dengan menanamkan kebiasaan baik sejak dini, siswa dapat menjadi agen perubahan di keluarga dan komunitasnya. Edukasi yang diberikan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat dengan tema pencegahan penyakit menular di sekolah sangat relevan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, sadar akan pentingnya kebersihan, serta mampu berkontribusi dalam menekan angka penyebaran penyakit menular di masyarakat.
Latar belakang diadakannya pengabdian masyarakat dengan tema pencegahan penyakit menular di sekolah didasarkan pada pentingnya peran institusi pendidikan dalam membentuk kesadaran dan perilaku sehat sejak usia dini. Sekolah adalah lingkungan yang sangat strategis karena merupakan tempat berkumpulnya banyak anak-anak, remaja, dan pendidik, sehingga memiliki potensi besar sebagai wadah edukasi kesehatan. Penyakit menular, seperti influenza, tuberkulosis, demam berdarah, dan COVID-19, sering kali menyebar lebih cepat di lingkungan yang padat, termasuk sekolah. Anak-anak dan remaja, sebagai kelompok yang rentan, sering kali kurang memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, kebiasaan yang kurang higienis, seperti berbagi alat makan atau tidak mencuci tangan dengan benar, dapat meningkatkan risiko penularan. Sekolah dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman tentang cara-cara sederhana tetapi efektif untuk mencegah penyakit menular, seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker ketika sakit, dan menghindari kontak langsung dengan individu yang sedang sakit. Selain itu, kurangnya informasi atau edukasi tentang pencegahan penyakit menular di lingkungan sekolah sering kali menjadi kendala utama. Melalui pengabdian masyarakat, sekolah dapat diberikan edukasi langsung, pelatihan praktis, serta fasilitas seperti alat kebersihan atau poster edukasi. Dengan demikian, siswa, guru, dan staf sekolah dapat lebih siap dalam menghadapi risiko penularan penyakit. Kegiatan ini juga memiliki nilai jangka panjang. Dengan menanamkan kebiasaan baik sejak dini, siswa dapat menjadi agen perubahan di keluarga dan komunitasnya. Edukasi yang diberikan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat dengan tema pencegahan penyakit menular di sekolah sangat relevan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, sadar akan pentingnya kebersihan, serta mampu berkontribusi dalam menekan angka penyebaran penyakit menular di masyarakat.